Minggu, 13 April 2014

Jelang MTQ, Batam Berhias

Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-25 di Batam, 6 Juni mendatang menyiapkan enam toilet mobile (bergerak, red) yang akan ditempatkan sejumlah titik di sekitar lokasi kegiatan.

”Dari jumlah tersebut, satu toilet mobile tersebut khusus untuk tamu very important person (VIP). Sedangkan yang lainnya khusus untuk pengunjung,” ujar Kepala Biro Perlengkapan Pemprov Kepri Martin L Maromon kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Kepri di Dompak, belum lama ini.

Lebih lanjut, mantan Kabag Protokoler Pemko Batam tersebut mengatakan selain dipinjam dari Pemko Batam, toilet mobile tersebut didatangkan dari Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang. Sebab, jumlah toilet mobile milik Pemko Batam sangat terbatas.

”Kita tahu, akan ada ribuan orang yang datang ke lokasi. Toilet tentu merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan. Apalagi, toliet existing juga terbatas jumlahnya,” jelas Martin.

Menjelang MTQ Nasional yang sudah semakin dekat, Gubernur Kepri HM Sani terus melakukan rapat evaluasi dan pematangan kegiatan. Apalagi, sebagai tuan rumah, Kepri ingin mengemas kegiatan dua tahunan ini layaknya seperti MTQ tingkat internasional. Kegiatan yang disejalankan dengan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) tersebut, akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam akan merazia gelandangan, pengemis (Gepeng) serta anak jalanan menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-25 di Batam .

“Minggu depan kita gelar razia pekat (penyakit masyarakat) yakni gepeng, anak jalanan, serta anak punk,” ungkap Kasatpol PP Kota Batam, Hendri, Jumat (10/4).




Menurutnya, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Batam, gepeng dan anak jalanan tidak diperbolehkan berada di ruas jalan. Karena keberadaanya mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketertiban. “Bukan karena MTQ, memang gepeng dan anak jalanan tidak diperbolehkan,” ungkap Hendri.




Apalagi, dalam hajatan MTQ seluruh delegasi dari berbagai provinsi serta negara sahabat akan hadir. “Seluruh jalan protokol, serta wilayah startegis harus bersih dari gepeng dan anak jalanan,” ungkapnya.




Dalam kesempatan itu Hendri menjelaskan bahwa razia pekat merupakan kegiatan rutin Satpol PP Kota Batam. Banyak anak jalanan, PSK, waria, anak punk yang terjaring. Seluruh gepeng dan anak jalanan kemudian didata pihak dinsos untuk diberikan pembinaan agar mempunyai keahlian.




Sebelumnya, Gubernur Kepri HM Sani menyurati Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan terkait persiapan pelaksanaan MTQ Nasional. Gubernur mengajukan lima permintaan, di antaranya menjaga ketertiban dan estetika kawasan, mengatur zona serta petugas parkir. Mengatur gelandangan, pengemis dan pengamen jalanan yang makin banyak dan mangkal di simpang strategis.




“MTQ Nasional kan banyak tamu, jangan sampai gepeng juga tambah banyak,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Guntur Sakti.




Rangkaian kegiatan MTQ Nasional itu, ditandai dengan pelaksaan pawai taaruf yang rencananya dibuka Menteri Agama Suryadharma Ali, satu hari sebelum pembukaan MTQ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar