Jumat, 21 Juni 2013

Komoditas Singkong, Sumber Penghasilan warga di Lampung Timur

Sukadana – Siapa yang tidak kenal tanaman singkong. Sebab, tanaman yang bernama latinmanihot utilissima ini sudah cukup populer di masyarakat. Kabupaten Lampung Timur dengan potensi alam yang termasuk subur sangat cocok untuk tanaman singkong. Dengan potensi luas areal perkebunan singkong di daerah itu mencapai 34.601 hektare dengan produksinya hingga 659.194 ton per tahun merupakan salah satu daerah penghasil singkong terbesar di Provinsi Lampung ini. Dengan luas tanam yang cukup luas itu, maka wajar jika komoditas singkong menjadi salah satu sumber penghasilan para petani di kabupaten itu. Menurut salah seorang anggota kelompok tani di Desa Rejobinangun, Kecamatan Raman Utara, Suminto (43) mengatakan tanaman singkong merupakan komoditas yang cukup digemari para petani untuk dibudidayakan, karena selain mudah perawatan juga dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan. “Makanya sebagian besar warga di daerah kami, menanam singkong sebagai salah satu sumber penghasilan,” papar dia. Hal senada dikatakan petani di Kecamatan Batanghari Nuban, Iskandar, yang mengatakan komoditas singkong adalah produk unggulan di wilayahnya, karena itu para petani melakukan budidaya yang mayoritas singkong. Ia menambahkan, jika memiliki lahan yang luas dan modal yang cukup, maka singkong adalah pilihan yang tepat sebagai investasi di bidang usaha agribisnis. Menurutnya, modal yang dibutuhkan untuk menanam singkong minimal Rp. 15 juta/ha, lalu bisa menghasilkan singkong hingga 90 ton/ha dalam umur 10 bulan, "Namun itu dengan perlakuakn yang maksimal pula," paparnya. Ia berharap agar harga singkong dapat stabil, sehingga dengan meningkatnya hasil (produksi) singkong maka penghasilan petani juga meningkatkan. Sementara itu, Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu sentra singkong terbesar di Provinsi Lampung ini dan diharapkan komoditas singkong ini menjadi produk unggulan kabupaten setempat selain lada, jagung, padi, kakao, serta kelapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar