Minggu, 21 April 2013

Mimpi Yusuf Mansur di Bisnis Investasi


Rupanya, Ustad Yusuf Mansur tak hanya sibuk berdakwah, tetapi ia juga membuka bisnis investasi dan mengajak masyarakat luas untuk berinvestasi lewat bisnisnya itu.

Ada dua bisnis investasi yang dijalankan Yusuf, yaitu pertama, bernama Patungan Usaha, sedangkan yang kedua bernama Patungan Aset.

Yusuf Mansur bilang, kedua program investasi itu memiliki prinsip mengumpulkan dana dari masyarakat yang kemudian dikelolanya melalui dua skema usaha investasi.

"Patungan Usaha bayarnya (investasinya) Rp 12 juta per orang, sedangkan untuk Patungan Aset Rp 2 juta per orang," ujar Yusuf kepada Kontan, Kamis (19/4/2013).

Yusuf menjelaskan, dana investasi dari Patungan Usaha digunakan untuk mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen. Lokasi hotel dan apartemen itu berlokasi di dekat Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, Yusuf mengaku sudah membeli sebuah hotel dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat yang kebanyakan adalah jemaahnya itu.

"Saya sudah akuisisi Hotel Topas senilai Rp 180 miliar," jelas Yusuf.

Rencananya, Yusuf akan mengembangkan hotel itu menjadi hotel untuk para peserta haji dan umrah tiap tahunnya.

Sementara imbal hasil yang diperoleh investor mengacu pada keuntungan usaha. Artinya, jika usaha hotel tersebut menguntungkan, maka investor akan diberikan keuntungan sesuai dengan nilai investasinya.

Sedangkan untuk Program Patungan Aset, pihaknya membelikan sebuah tanah kosong. Untuk proyek perdana program investasi ini, Yusuf telah menggunakan dana masyarakat untuk membeli tanah seluas 4,7 hektar (ha) yang berlokasi di dekat Bandara Soekarno-Hatta, tidak jauh dari Hotel Topas tersebut.

Yusuf bilang, Patungan Aset ini akan menikmati imbal hasil dari kenaikan aset. Sedangkan imbal hasil Patungan Usaha berasal dari bagi hasil keuntungan usaha. Kedua program (Patungan Aset dan Patungan Usaha) ini, kata Yusuf, langsung diurus oleh dirinya sendiri.

Tak tanggung-tanggung, berdasarkan situsnya, usaha investasi milik Yusuf Mansur sudah menampung ribuan investor yang sudah terkonfirmasi. Untuk investor yang ikut Patungan Usaha tercatat sebanyak 2.029 investor, dan untuk Patungan Aset tercatat sebanyak 365 investor.

Peserta yang ikut kedua program investasi ala Yusuf Mansur ini tak hanya datang dari Jabodetabek, tetapi juga datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam hal tersebut, dia menamakan dirinya sebagai wali amanah (trustee) dalam kedua lini bisnis tersebut. Bagaimana cara Yusuf Mansur mencari investor?


Dalam membuka usaha investasi, Ustaz Yusuf Mansur ternyata mendapat respons positif dari masyarakat. Bisnis yang dirintisnya kurang dari setahun itu sudah mampu mengumpulkan dana masyarakat senilai Rp 24 miliar.

Saat ditemui KONTAN, Yusuf mengaku, bisnis yang dirintisnya itu dimulai pertengahan tahun 2012. Namun, hingga kini masyarakat yang berhasil digaetnya menjadi investor sudah mencapai ribuan orang.

“Baru mulai pertengahan tahun lalu. Untuk anggota yang daftar di Patungan Usaha sudah lebih 2.000 member," ujar Yusuf kepada KONTAN, Kamis (18/4/2013).

Yusuf bilang, untuk investasi skema Patungan Usaha, mewajibkan investor membayar Rp 12 juta agar bisa menjadi anggota dan ambil bagian dari bisnisnya.

"Jadi tinggal kalikan saja 2.000 member kali Rp 12 juta," jelasnya. Itu artinya dana yang dikumpulkan sudah sebanyak Rp 24 miliar.

Sementara itu, skema investasi dengan skema Patungan Aset belum berhasil mendulang dana seperti yang diperoleh yang diperoleh skema Patungan Usaha.

"Dana yang dikumpulkan dari skema investasi Patungan Aset masih kurang dari Rp 1 miliar," ujarnya.

Sayang, Yusuf tidak menjelaskan berapa orang yang sudah berpartisipasi dalam bisnis Patungan Aset tersebut. Namun begitu, mengacu pada situs webnya, Yusuf Mansur berhasil menggaet 365 investor di investasi berbentuk Patungan Aset itu.

Sebagai informasi, dana investasi dari Patungan Usaha digunakan untuk mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen di dekat Bandara Soekarno-Hatta. Proyek pertamanya, Hotel Topas, sudah berhasil diakuisisi senilai Rp 180 miliar.

Sedangkan untuk Program Patungan Aset, pihaknya membelikan sebuah tanah kosong. Untuk proyek perdana program investasi ini, Yusuf menggunakan dana masyarakat untuk membeli tanah seluas 4,7 hektar (ha) yang berlokasi di dekat Bandara Soekarno-Hatta, tidak jauh dari Hotel Topas tersebut.


Bukan tanpa alasan Ustad Yusuf Mansur terjun di dunia bisnis investasi. Ustad kondang ini mengaku bermimpi ingin membesarkan bisnis investasi dengan konsep patungan alias bekerja sama.

Untuk itulah, Yusuf mengembangkan usaha investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset yang dibangunnya pertengahan 2012 lalu.

Lewat usaha inilah, Yusuf ingin secara beramai-ramai mengembangkan usaha dengan membeli aset-aset bisnis yang ada.

Apalagi, Yusuf juga mengajar kewirausahaan kepada jemaahnya. "Ajaran yang paling baik dengan praktik agar mereka termotivasi," jelasnya kepada KONTAN, Kamis (18/4/2013)

Bahkan, Yusuf menyebutkan, gerakannya tersebut dapat disebut 'membeli ulang Indonesia'. Karena dari uang yang dikumpulkan dari masyarakat itu bisa membeli perusahaan atau usaha lain dengan tujuan kebaikan.

Bahkan Yusuf bermimpi bisa membeli perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia melalui usaha investasinya ini.

"Ini sebuah gerakan yang sudah saya mulai. Sekarang tinggal bagaimana masyarakatnya. Ini investasi jelas, tidak bodong. Bagi hasilnya sekitar 8 persen," janji Yusuf.

Dia mengatakan, bahwa keuntungan dari bisnis ini akan dikembalikan untuk kemaslahatan urusan kemanusiaan dan keagamaan.

Untuk proyek pertama Patungan Usaha, Yusuf telah mengakuisisi Hotel Topas di dekat Bandara Soekarno Hatta senilai Rp 180 miliar. Nantinya hotel tersebut diproyeksikan untuk menyasar jemaah yang mau naik haji dan umrah.

Sedangkan, proyek pertama Patungan Aset, Yusuf juga telah membeli tanah seluas 4,7 hektare (ha) yang berlokasi di dekat Hotel Topas tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar