Rabu, 15 Mei 2013

Pedagang Ancam Demo

BANDARLAMPUNG – Puluhan pedagang Pasar Smep yang mengaku berasal dari Forum Pedagang Pasar Smep (FPPS) menyambangi kantor DPRD Bandarlampung kemarin. Kedatangan mereka ke kantor lembaga legislatif tersebut untuk menyampaikan aspirasinya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Bandarlampung.


Mereka menginginkan Pemkot Bandarlampung menunda pembongkaran kios Pasar Smep setelah Lebaran. Jika aspirasi mereka tidak didengarkan, para pedagang mengancam akan menggelar aksi demonstrasi.

Ketua FPPS Yono mengatakan, pihaknya tak menolak pemkot merenovasi Pasar Smep. Namun, pihaknya meminta pemkot bersabar setelah Idul Fitri.

’’Kita nggak nolak renovasi. Tetapi, kita hanya minta pemkot sabar setelah Lebaran. Karena itu waktunya kita panen. Sedangkan kita diminta bayar uang muka 30 persen dari harga kios. Dari mana kita uang kalau nggak menanti keuntungan besar saat bulan puasa nanti,” ujarnya.

Menurut dia, kendati pemkot menyediakan tempat penampungan sementara (TPS) selama renovasi, pihaknya khawatir berjualan di TPS tak selaris di tempat sebelumnya.

’’Kami minta dewan sampaikan aspirasi kami. Kalau tidak didengarkan, saya nggak jamin dapat meredam para pedagang yang akan menggelar demo,” tegasnya.

Dia menambahkan, pihaknya diminta untuk membayar Rp150 juta untuk kios berukuran 2 x 3 meter, Rp250 juta (3 x 3 meter), dan untuk hamparan ukuran 1,5 x1 meter Rp25 juta. ’’Untuk bayar uang muka, kami mengandalkan hasil jualan bulan puasa nanti,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi C Agusman Arif mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi para pedagang dengan pemkot. ’’Kalau bisa diselesaikan dengan musyawarah, saya harap tidak perlu demonstrasi. Kami akan fasilitasi untuk menyampaikan aspirasi bapak dan ibu,” janjinya.

Terpisah, Wali Kota Bandarlampung Drs. Hi. Herman H.N., M.M. mengatakan, pihaknya tidak akan menunda renovasi Pasar Smep, karena lebih cepat akan lebih baik.

’’Kan sudah ada TPS, jadi para pedagang tak perlu khawatir. Ini kan dibangun untuk kebaikan para pedagang nantinya,” ujar dia usai memberikan dana bantuan bedah rumah di Kecamatan Kemiling kemarin.

Terkait TPS yang menutup jalan, orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini meminta masyarakat bersabar karena hal itu merupakan risiko pembangunan.’’TPS memang menutup jalan sampai pembangunan selesai. Memang ada yang puas dan tidak mengenai pembangunan. Namanya manusia. Saya hanya ingin kota ini nantinya bagus,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar