Jumat, 21 Juni 2013

Desa Bukit Raya Mampu Memasok 50 Ton Jagung Perhari

Marga Sekampung - Bukit Raya adalah Desa di wilayah administrasi Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Desa ini berkembang pesat melalui semangat gotong royong dan semangat kebersamaan yang telah tertanam dan membudaya pada setiap warga desa. Desa tersebut terlahir akibat pindahan dari warga hutan lindung Register 38 (Eks Gunung Pikuk Kecamatan Jabung) oleh pemerintah kala itu.

Menurut Kepala Desa Bukit Raya, Damin, awal berdirinya Desa Bukit Raya adalah terkait dengan program pemerintah pada tahun 1960-an yang menyatakan bahwa kawasan Register 38 Gunung Pikuk Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Tengah kala itu tidak boleh ditempati. Sehingga warga yang tinggal di kawasan tersebut mulai dipindahkan keluar oleh Pemerintah ke Desa Gunung Raya Kecamatan setempat.

Konon pada tanggal 7 April 1972 warga yang berjumlah 32 Kepala Kelurga (KK) berangkat dari Gunung Pikuk menuju Desa Gunung Raya. “Saat itu kami berangkat beramai-ramai dengan jalan kaki sambil membawa perbekalan seadanya, dari pukul 7:30 Wib sampai di Desa Bukit Raya sekira pukul 04:00 Wib dini hari,” kata Damin saat ditemui Melati usai pelaksanaan lomba desa berprestasi di desanya,Senin (1/4) lalu.

Lebih lanjut, Damin menceritakan kisah perjalanan pendahulunya tersebut dengan teliti dan penuh semangat, sampai pada suatu ketika terbentuknya Dusun Bukit Raya oleh Kades Gunung Raya, Abu Bakar (Almarhum) kala itu, sehingga pada 5 April 2005 silam Pemkab Lampung Timur memekarkan Dusun Bukit Raya tersebut menjadi Desa Persiapan yang diresmikan sebagai Desa Definitif oleh Pemerintah pada tahun 2006.

Dikatakan Damin, Desa Bukit Raya mempunyai luas wilayah 450 hektar yang terdiri dari 5 Dusun dan 16 Rukun Tentangga (RT). Adapun batas wilayahnya meliputi sebelah utara berbatasan dengan Desa Sidorejo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Peniangan, sebelah barat dengan Desa Gunung Raya, dan sebelah timur dengan Desa Purwosari. Secara topografi, ketinggian wilayahnya 750 meter diatas permukaan laut. Suhu di Desa Bukit Raya maksimum 35 derajat celsius, minimum 37 derajat celsius .Jarak Kantor Desa dengan Kecamatan 8 Kilo Meter (Km), atau 0,5 Jam perjalanan, ke Ibu Kota Kabupaten 60 Km. atau 1 Jam Perjalanan, sedangkan ke Ibu kota Provinsi berjarak 70 Km. atau 3 Jam perjalanan. Curah Hujan rata-rata terjadi pada bulan 1, 2 dan 3, antara 9-10 mm/Th. Bentuk wilayahnya berombak sampai berbukit 3,4% dan Berbukit sampai bergunung 15%.

Secara Hidrologi dan Klimatologi, kondisi air tanah di wilayah Desa Bukit Raya cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih. Iklim di Desa Bukit Raya secara umum tergolong sedang dengan tingkat kelembaban cukup rendah. Kondisi seharai-hari panas dengan temperatur diperkirakan berkisar 24-33 0C. Menurut perkembangannya Desa Bukit Raya dikenal sebagai daerah sentra produksi pertanian dan perkebunan. Hal itu disebabkan karena sector pertanian dan perkebunan pada umumnya dijadikan sebagai sumber pokok ekonomi warga Desa tersebut. Jagung misalnya, pada musim panen Desa Bukit Raya mampu memasok 50 ton jagung perhari. Sayangnya produksi jagung tersebut sering kali dihadapkan pada permasalahan biaya produksi. Dimana bibit dan pupuk susah didapat dan mahal harganya, sementara harga jual jagungnya rendah.

Disisi lain perkebunan kakau yang dulu menjadi sentra andalan perkebunan kini para petani menjadi enggan mengelola. Selain produksinya menurun, akibat curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan timbulnya penyakit. Kondisi itu jelas akan berdampak pada menurunnya sumber pendapatan masyarakat. Sehingga banyak petani kakao beralih fungsi membabat tanaman kakao dan mengganti dengan tanaman kelapa sawit dan karet. Meskipun begitu kendala tetap saja membayangi para petani, terutama pada tanaman kelapa sawit. Pada saat panen biasanya terkendala oleh sarana tranportasi teruma jalan. Hal ini tentu membutuhkan perhatian pihak-pihak terkait terutama Pemerintah Daerah agar permasalahan tersebut dapat segera teratasi. Sector lain yang tak kalah pentingnya untuk supaya segera diatasi dan sangat membutuhkan perhatian adalah sertifikat tanah.

Menurut Damin, dibalik keberadaan para penduduk yang bertani dan berkebun, sebenarnya terselip sesuatu maksud yang sangat mendasar, yaitu sertifikasi tanah garapannya. Jika kita tinjau dari luas wilayah Desa Bukit Raya yang mempunyai luas wilayah 820 hektar. Sementara baru 1 hektar yang telah bersertifikat, berarti 99 persen sisa luas tanah yang ada di desa ini masih bermasalah. Selain itu tambah Damin, hal yang juga sangat dibutuhkan oleh 2.096 jiwa penduduk Desa Bukit Raya tersebut adalah pelayanan kesehatan. Dari jumlah tersebut saat ini baru ada satu tenaga bidan dan satu mantri kesehatan. “Alangkah bersyukurnya kami jika diwaktu yang akan datang ada tempat pelayanan kesehatan dan tenaga medis yang memadai di Desa kami,” pungkas Damin penuh harap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar